Sabtu, 06 Juli 2013

ETIKA BISNIS


ETIKA DALAM DUNIA BISNIS
Dunia bisnis yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi.  Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah:  
1.       Pengendalian diri
     Artinya, pelaku-pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Disamping itu, pelaku bisnis sendiri tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan main curang dan menekan pihak lain dan menggunakan keuntungan dengan jalan main curang dan menakan pihak lain dan menggunakan keuntungan tersebut walaupun keuntungan itu merupakan hak bagi pelaku bisnis, tetapi penggunaannya juga harus memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya.

2.       Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
      Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya.

3.  Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
      Bukan berarti etika bisnis anti perkembangan informasi dan teknologi, tetapi informasi dan teknologi itu harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya tranformasi informasi dan teknologi.

4.      Menciptakan persaingan yang sehat
    Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya, harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.

5.      Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
   Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Berdasarkan ini jelas pelaku bisnis dituntut tidak meng-"ekspoitasi" lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.

6.      Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
      Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan negara.

7.      Mampu menyatakan yang benar itu benar
       Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.

8.   Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
    Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9.      Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
     Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.
10.     Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
    Jika etika ini telah memiliki oleh semua pihak, jelas semua memberikan suatu ketentraman dan kenyamanan dalam berbisnis.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
    Hal ini untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.

Pengertian Bisnis

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.


Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.


Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melkakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

Berikut ini Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli :

Huat, T Chwee (1990)
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.

Steinford ( 1979)
Business is an institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

Griffin dan ebert (1996)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.

Hughes dan Kapoor

“Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.

Allan Afuah (2004)
“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.

Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

Mahmud Machfoed
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.


Konsep Bisnis


Konsep bisnis adalah dasar dari sebuah bisnis didirikan. Konsep terdiri dari kombinasi ide, produk/ layanan dan tujuan dari dilakukannya sebuah bisnis. Konsep yang lemah akan menghasilkan output yg lemah, kemampuan menanggapi peluang tersebut. Maksudnya, keadaan yang tidak pasti di masa depan harus dilihat sebagai sebuah peluang berwirausaha, begitupun kebalikannya. 
Berwirausaha itu senantiasa berhubungan dengan dua unsur pokok, yaitu peluang dan kemampuan menanggapi peluang tersebut. Maksudnya, keadaan yang tidak pasti di masa depan harus dilihat sebagai sebuah peluang berwirausaha. Selain itu, kemajuan teknologi juga menciptakan peluang berwirausaha. Secara spesifik, kemajuan teknologi memudahkan para wirausahawan berdagang secara online, yang pastinya tidak membutuhkan modal dalam jumlah besar untuk memasarkan produk atau jasanya.
Nah, kalau peluang sudah ada, pertanyaan berikutnya adalah mampukah kita menanggapi peluang tersebut dengan baik? Menurut ahli wirausaha bernama Wesper, perilaku wirausaha sebenarnya adalah sebuah kerja. Berhasil atau tidaknya kerja tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
  • Pemilihan tempat kerja
  • Bagi netpreneur, pemilihan tempat kerja berkaitan erat dengan internet. Jejaring sosial, atau akrab dikenal sebagai media sosial, banyak dipilihnetpreneur sebagai “tempat kerja”nya. Netpreneur harus memiliki akun-akun di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan situs pribadi. Keberhasilan netpreneur dalam memasarkan produk dan jasanya terletak pada kemampuannya menggunakan “tempat kerja” online-nya ini secara optimal. Memiliki akun di Facebook namun jarang melakukanposting dan update tentang produk dan jasa yang dijualnya? Sudah pasti tidak akan banyak orang yang tahu merek produk yang ia miliki. Akibatnya, ia tidak akan mendapatkan konsumen.
    Akun-akun yang dimiliki seorang netpreneur harus sesering mungkin di-update agar produk dan jasa yang ditawarkan juga sering muncul di timeline orang banyak. Semakin banyak orang yang membaca hasil posting dari si netpreneur, maka publik akan semakin aware terhadap brand miliknetpreneur tersebut.
    Contoh lain dari pemilihan “tempat kerja” netpreneur adalah pemilihan domain situs. Jika situs yang dimiliki netpreneur untuk berjualan adalah akun dari sebuah blog gratisan, profesionalisme netpreneur tersebut pasti akan dipertanyakan oleh orang banyak. Lain halnya kalau seorangnetpreneur membeli domain untuk situs pribadinya. Profesionalismenya akan dipandang baik oleh orang banyak. Orang banyak pun akan berpandangan bahwa produk atau jasa yang dijual si netpreneur bukanlah produk atau jasa yang sembarangan. Membeli domain pribadi diibaratkan sebagai membangun “tempat kerja” yang bagus. Jika “tempat kerja” sebuah perusahaan bagus, maka perusahaan tersebut akan dianggap bonafit oleh orang yang melihatnya.
  • Pemilihan bidang usaha
  • Wesper mengatakan, apa yang dipilih wirausahawan sebagai bidang usahanya juga mempengaruhi kebehasilan usahanya. Netpreneur juga harus bisa memilih bidang usaha yang tepat bagi dirinya, di samping mempertimbangkan peluang bidang usaha tersebut di pasaran online. Jika suatu produk sudah banyak dijual secara online, maka kemungkinan keberhasilan penjualan produk yang sama oleh seorang netpreneur akan semakin kecil. Netpreneur harus jeli dalam melihat produk atau jasa apa yang belum marak ditawarkan dalam pasar online.
  • Kemampuan dalam menyusun dan menerapkan manajemen yang tepat
  • Artinya, netpreneur harus mampu mengelola sistem kerjanya di dunia online. Ia harus konsisten dalam melakukan maintenance terhadap seluruh tentang produk dan jasa yang dijualnya. Contoh lain dari manajemen yang tepat adalah kemampuan netpreneur dalam menentukan buyer yang serius dan yang tidak. Jika ada buyer yang telah memesan produk namun belum melakukan pembayaran dalam waktu yang telah ditentukan, ada baiknya produk tersebut ditawarkan kembali dalam pasar online. Kemampuan manajemen yang tepat seperti ini harus dimiiki oleh netpreneur agar usahanya berhasil dan berkembang. 
Sumber :  

Kiat Sukses

Pernahkah anda berpikir, kenapa ada sebagian orang nampaknya begitu mudah mencari uang, sementara yang lain sangat sulit? Pernahkan anda bertanya kenapa sebagian orang begitu ringannya menjalani kehidupan ini sementara yang lain nampak sulit dan berat? Lalu apa yang membedakannya dua orang tersebut? jawabnya sebenarnya sangat sederhana dan cukup hanya dengan satu kata saja. Namun kebanyakan orang tidak berpikir kearah itu. Jawabnya adalah terletak pada strategi yang dia pakai. Ya, perbedaanya hanya terletak pada cara yang dipakai.
Saya mengambil kesimpulan demikian setelah mempelajari tentang dahysatnya kekuatan otak manusia. Konon katanya, orang sepandai Enstain, hanya menggunakan 5 % dari kekuatan otak yang dia miliki. Sementara orang biasa-biasa saja hanya menggunakan kekuatan otaknya kurang dari 1 %. Dari kenyataan ini saya dapat mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya setiap manusia mempunyai potensi yang besar untuk bisa menjadi sukses dan kaya. Namun karena strategi yang dipakai untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki kurang tepat maka, hasil yang diperoleh sangat sedikit. Hal ini dapat kita ibaratkan pada penggunaan ponsel anda. Sebenarnya anda mempunyai ponsel canggih yang memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk membuat pekerjaan anda lebih mudah dan cepat. Namun karena anda tidak mengetahui potensi yang dimiliki ponsel anda, anda hanya menggunakan pada hal-hal yang sederhana saja, seperti menelpon, sms, memfoto dan sebagai calculator saja. kejadian seperti ini pernah saya alami sendiri. Ternyata ponsel yang saya miliki dapat saya pakai untuk membuat penawaran, mencatat, mengirim dan menerima email dan menulis. Ini baru saya ketahui baru-baru ini saja. kenapa saya berlaku demikian? Karena saya tidak peduli dengan apa yang saya miliki. Dan saya hanya tahu ponsel itu dipakai hanya untuk sms,telepon dan memfoto saja. Kesalahan seperti ini sering kita lakukan. Dan sebagai penyebabnya kebanyakan karena ketidak-tahuan kita dan rendahnya rasa ingin tahu yang kita miliki. Kebanyakan kita cukup merasa puas dengan informasi seadanya. Seperti kejadian yang menimpa saya dengan ponsel yang saya miliki. Saya baru “ngeh” ketika dibaritahu teman dan sedikit buka-buka ponsel ketika waktu senggang. Namun ketika berkaitan dengan strategi meraih suatu kesuksesan, masalahnya tidak sesimpel seperti kejadian diatas. Karena ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita miliki. Keyakinan ini ditimbulkan oleh informasi yang masuk selama hidup kita. Terkadang keyakinan ini tanpa kita sadara membelenggu kita, sehingga membuat kesuksesan sulit untuk diraih. Lalu pertanyaannya adalah apakah startegi sukses yang anda pakai sudah benar dan kecepatannya sudah sesuai dengan yang anda harapkan? Jika jawabnya “ya”, berarti strategi sukses yang anda lakukan sudah tepat. Namun jika jawabnya “belum”, sebaiknya anda segera mencari tahu strategi sukses yang cocok dengan anda. Jika strategi anda sudah benar, dan sesuai dengan yang anda harapkan, tidak inginkah anda mencari strategi baru yang lebih membuat laju kesuksesan anda semakin kencang? Jika jawabnya “ya”, segeralah mencari strategi baru yang akan membuat anda dapat melaju dengan kencang. Ibaratnya jika saat ini anda mengendarai kendaraan dengan 1000 CC, bagaimana jika anda ganti mobil dengan 2500 CC, bukankah lebih kencang dan nyaman? Dengan sedikit menginjak pedal gas mobil, akan melesat dengan ringannya. Lalu bagaimana cara mencari startegi yang lebih baik dan lebih cepat? Bercerminlah pada orang lain, yang lebih cepat pencapaiannya dibandingkan anda. Bercermin ini tujuannya untuk melihat diri kita secara keseluruan luar dan dalam, lalu dibandingkan dengan model yang anda inginkan. Perhatikan apa yang kurang dalam diri anda lalu perbaiki dan sesuaikan dengan model anda. Selanjutnya adalah carilah seorang mentor atau pelatih yang akan menuntun dan mengingatkan anda ketika anda melakukan kesalahan atau bermalas-malasan. Mentor atau pelatih ini sebenarnya sangat penting untuk kesuksesan kita, namun kebanyakan orang melupakan hal ini. Padahal anda tahu, seorang Muhammad Ali, petinju terhebat sepanjang sejarah masih memerlukan pelatih. Lalu siapa mentor atau pelatih anda? Sebaiknya adalah orang yang anda kagumi kesuksesannya, yang dapat anda jangkau kedekatannya dan yang peduli terhadap kesuksesan anda. Mentor atau pelatih anda bisa saja orang beneran sehingga anda bisa mendapatkan jawaban ketika ada masalah atau ada dipersimpangan jalan, namun mentor anda bisa juga berupa buku yang bagus, yang mampu menjawab permasalah yang anda hadapi, yang mampu menyemangati ketika anda terpuruk. Yang mampu menunjukkan jalan ketika anda dipersimpangan jalan. Akhirnya mari kita sama-sama perbaiki startegi sukses kita. Kita cari startegi yang sudah terbukti kemapuhannya dan kecepatannya. Kenapa kita lakukan ini ? karena hidup ini adalah perlombaan. Perlombaan menjadi orang terbaik. Kita memang tidak perlu risau jika dikalahlah oleh orang lain, namun kita mesti menang dengan diri kita sendiri. 

Sumber : 

Strategi Jitu Menjadi Wirausaha

Banyak sekali ketakutan dan kekhawatiran dalam benak seseorang apabila ingin berubah status dari karyawan menjadi pengusaha. Permasalahan yang banyak dihadapi adalah belum siapnya mental sesorang untuk mengurusi kebutuhan diri sendiri secara total serta komitmen yang tinggi. Tanpa adanya komitmen yang maksimal maka dikhawatirkan sesorang akan mengalami frustasi dan kegamangan dalam menjalani proses ‘banting tulangnya’ menjadi seorang pengusaha.

Adanya komitmen yang tinggi diperlukan untuk memberikan spirit dan ’semangat’ supaya seseorang mempunyai kemauan keras dan usaha yang pantang menyerah serta mampu menumbuhkan etos kerja keras yang maksimal.

Jadikan pengalaman kerja, ketrampilan atau hobi sebagai modal wirausaha, sebelum melakukan pilihan jenis bisnis mana yang akan dijalani oleh seseorang maka alangkah bijaksananya untuk menginventarisasi kompetensi dan pengetahuan yang telah dimilikinya sebagai modal berwiraswasta.

Tujuannya supaya seseorang mampu memilih bidang usaha yang mempunyai fondasi cukup kuat dalam dirinya serta selalu senang dan bersemangat mengelola bisnisnya.

Banyak contoh pengusaha yang memulai bisnisnya dari hobi yang disukainya dan ternyata membawa kesuksesan yang luar biasa. Oleh karena itu jangan remehkan hobi yang Anda miliki sekarang seperti memotret, membuat masakan, merawat mobil, mendesain rumah, siapa tahu bisa menjadi peluang bisnis.

Berani tampil beda, untuk menjalankan bisnis kita supaya lebih sukses maka ada salah satu strategi yang bisa dilakukan yaitu membuat produk bisnis dan jenis usaha yang dikelola dengan ‘usaha tampil beda’ atau mampu melaksanakan differentiating strategy.

Dengan tampil beda berarti produk atau jasa tersebut mempunyai keunggulan atau kelebihan yang tidak ada pada produk atau jasa lain yang sejenis. Kunci ‘tampil beda’ dalam mengelola bisnis baru diharapkan mampu menjadi produk yang menguntungkan.

Terapkan strategi ‘tampil beda’ pada bidang usaha Anda, sehinggga bisnis Anda bisa mempunyai “niche market” di pasar konsumen yang semakin ketat persaingannya.

Gunakan modal seaman dan sehemat mungkin, untuk memulai usaha serta wiraswasta secara cerdas dan bijaksana maka gunakanlah modal secukupnya dan sehemat mungkin.

Evaluasi kebijakan modal investasi secara konservatif dan gunakan uang modal secara bijaksana. Dengan melakukan penghematan dan kontrol modal investasi diharapkan apabila Anda mengalami kegagalan awal dalam mengelola bisnis maka jumlah kerugian yang dialami tidak akan begitu besar yang akan membuat Anda jera memulai bisnis baru lainnya.

Teknik lainnya, yaitu gunakanlah uang secara aman dan mempunyai konsep yang penting lainnya yaitu pilihlah sumber uang yang tidak mempunyai beban atau kewajiban pembayaran suku bunga yang ketat.

Siapkan modal keuletan dan ketekunan, untuk menjadi sukses sebagai wiraswastawan dibutuhkan beberapa modal yang sangat penting yaitu antara lain modal pengetahuan (knowledge capital), modal investasi (investment capital) serta modal ketekunan atau keuletan.

Perbanyak relasi dan analisa terus pemasaran, kunci sukses seorang dalam mengelola usahanya salah satunya yaitu dengan adanya dukungan jaringan pemasaran, distribusi serta promosi produk dan jasa yang dikelolanya.

Cara untuk dapat menambah relasi dan jaringan pemasaran yang luas yaitu dengan cara lebih proaktif serta lebih agresif untuk menambah jumlah calon konsumen yang dimilikinya. Lakukanlah pemasaran yang proaktif dan agresif karena setiap produk mempunyai peluang pasar yang harus direbut secepatnya kalau tidak maka produk dan jasa orang lain yang akan merebut hati konsumen.

Jangan takut gagal, kegagalan apabila berani mencoba lagi adalah awal langkah menuju kesuksesan. Kata gagal merupakan momok bagi banyak orang untuk melakukan sesuatu usaha baru.

Apabila Anda membuat usaha bisnis yang baru maka perasaan rasa ketakutan dan kegagalan selalu menghantui diri Anda. Di sinilah dimulai tantangan untuk untuk tidak takut gagal dalam memulai usaha baru. Oleh karena itu bagi Anda yang ingin mencoba berbisnis, jangan sekali-kali takut pada kegagalan, karena kegagalan adalah bagian proses menuju kesuksesan bisnis Anda.

Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/47-memulai-bisnis/17714-strategi-jadi-pengusaha-sukses.html

Erick Thohir

Erick Thohir pengusaha sukses indonesia

Meskipun Erick Thohir  tidak diperkenankan ayahnya untuk mengurus usaha keluarganya. Akan tetapi  ia justru berhasil menjadi pengusaha sukses sendiri yang dibangunnya bersama beberapa kawan karibnya. Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu, kini menjabat sebagai Executive Vice President of Business & Development, PT Mahaka Industri Perdana saat ini. Dia menduduki tinggi di sejumlah perusahaan yang mempekerjakan 1.325 karyawan.
Langkah bisnis alumnus Glendale College, California, USA  dan National University, California, USA itu, terbilang ekspansif. degngan kibaran bendera Grup Mahaka, pada 1999, membangun Radio One Jakarta. pada, November 2000, mentake-over harian Republika. Menyusul majalah Golf Digest, majalah A+, dan Radio One Bandung. Bahkan, dia juga mendirikan Alif TV. Strategi bisnis yang jitu, yakni membidik pasar yang sangat segmented.

Selain fokus di dunia bisnis, Ia juga aktif di bidang social melalui olah raga yang digemarinya yah bola basket namanya. Erck thohir juga mendirikan klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Ia bercita-cita menjadikan olah raga tak hanya sebagai hobi sajah , melainkan pula sebagai lahan bisnis yang menguntungkan bagi atlet dan pemilik klub ter sebut.

Dedekasinya pada olah raga mengantarkannya menjabat sebagai Ketua Umum Perbasi periode 2006-2010 dan Presiden SEABA selama dua kali, yaitu periode 2006-2010 dan 2010-2014. Meski iklim bidang olah raga di indonesia belum mendukung, akan tetapi dia yakin bisnis di bidang tersebut akan besar dan menjanjikan seperti yang sudah tercipta di negara-negara maju. dengan prestasi olah raga pun dapat dijadikan semacam public relations atau (PR) yang efektif untuk menunjukan pada dunia bahwa kualitas SDM Indonesia sekarang tinggi dan siap bersaing dengan negara-negara maju lainnya.


Sumber : http://anomtunggal.blogspot.com/2013/06/erick-thohir-pengusaha-sukses-indonesia.html

Usaha Roti Bapak Buchori

Buchori, begitu pria bernama lengkap Buchori Al  Zahrowi ini biasa dipanggil, Buchori menjadi sosok pengusaha muda sukses yang rendah hati. Lelaki kelahiran Bantul, 26 Maret 1969 ini dalam hidupnya pernah jadi sopir taksi selama tiga tahun dan sekarang menggeluti usaha Roti dan Kue  “AFLAH” yang berarti lebih.  Usaha yang digelutinya sekarang sudah berkembang dan membiakkan beberapa outlet di berbagai kota, antara lain Yogyakarta, Kutoarjo, Purworejo, Grabag dan Purwodari. Usaha yang dikelolanya sekarang ini membuatnya semakin mantap dalam menjalankan bisnisnya, walau krisis menghadang. Karena dengan krisis ini, menurut Buchori difahami menjadi sebuah peluang, karena banyak lahan yang ditinggalkan oleh para pengusaha/pelaku usaha  yang tidak tahan terhadap goncangan badai.
Pengusaha muda sukses ini sejak SMA sudah mandiri, tidak bergantung pada orang lain, dengan keterbatasan hidupnya ini, maka Bapak dari  2 anak putri yaitu Bazfa Azzah Zhorifah dan Bazfa Alya Zhofirah ini tidak memilih jalur lambat mencari uang  yaitu menjadi karyawan, tetapi memilih jalur cepat menghasilkan uang dengan cara menjadi pengusaha. Cita-citanya ini terbukti, bahkan bukan sekedar materi  yang didapat dan berjalan maju cepat tetapi keseimbangan spiritual yang dapat dicapai.
Kini Gilirannya Untuk Bertukar Pengalaman  
Mantan aktifis kampus diera awal 90-an di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang UIN Yogyakarta) ini, sekarang sibuk dengan kepeduliannya dengan cara memberikan motivasi bisnis untuk kalangan mahasiswa. Trik dan kiat bisnis yang diberikannya sederhana dan langsung bisa diaplikasikan serta tidak terlalu banyak modal. Sudah banyak mahasiswa yang berhasil punya keberanian membuka usaha sendiri setelah mendapat pencerahan dan motivasi darinya. Harapannya semakin banyak anak muda dan mahasiswa yang setelah lulus kuliah dan sudah siap mandiri dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Berbekal jaringan dan silaturrohmi yang dibangun sejak menjadi aktifis kampus dan seringnya memberikan berbagai pelatihan diberbagai pelosok desa, Buchori yang merupakan suami dari Tin Khotimah ini lebih mantap melangkah dan menjadikannya modal dasar untuk memulai usaha membuat roti dan kue dengan merk “AFLAH” yang sudah dipatenkan dengan Hak Merek Reg. No. 000.091.841 serta sertifikat Halal MUI DIY. 121.000.001.001.08. Pola marketing yang begitu tepat dan cepat yang menjadikan para konsumen bukan hanya membeli produknya, tetapi lebih banyak pada ikatan emosional bathin, inilah yang jarang dimiliki oleh para pengusaha. Keloyalan dan kesetiaan para konsumen menjadikan bisnisnya berkembang pesat.

Sumber :